This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 Mei 2016

Micro Controller

LAMAN INI DALAM MASA PERBAIKAN!!!
"MAAF ATAS KETIDAK NYAMANANNYA"

Rabu, 25 Mei 2016

Robot Line Follower (Pengikut Garis)


Robot Line Follower adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS
Prinsip dasarnya, sama seperti manusia, mata digunakan untuk melihat, kaki/roda digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan untuk berpikir. 3 Komponen utama pada setiap robot : mata, kaki, dan otak.

Sensor
Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor.
Setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, buat rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :
Cara kerjanya cukup sederhana, hanya berdasarkan pembagi tegangan. Lambang LED yang berwarna hitam adalah transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya infrared terus menerus jika disusun seperti rangkaian di samping. Lambang LED yang kanan adalah receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang ada di dekatnya. INGAT memasang dioda-nya HARUS terbalik, seperti gambar rangkaian. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator, A/D converter, dll) yang ditunjukkan oleh gambar.
Sensor (Cara Kerja)
Cara kerja sensornya :
Ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal sedikit. Perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver tersebut.

Ilustrasi:
Kalau cahaya yang dipancarkan ke bidang putih
Sebaliknya, kalau cahaya yang dipantulkan oleh bidang hitam

Setelah tahu ilustrasi sensor, tinjau kembali rangkaian sensornya, kita analogikan seperti ini :

Kita tahu kalau hambatan receiver berubah-ubah, jadi otomatis rangkaian sensor yang bagian kanan bisa kita analogikan seperti gambar. Receiver bisa kita analogikan dengan resistor variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya bisa berubah. Otomatis, dengan pembagi tegangan, nilai tegangan di output rangkaian juga akan berubah-ubah. Jadi, baca putih akan mengeluarkan output dengan tegangan rendah (sekitar 0 Volt) dan baca hitam akan mengeluarkan output dengan tegangan tinggi (mendekati Vcc = 5 Volt). 


Untuk rangkaian sensor pembaca bisa kita lihat gambar di bawah ini. 

Processor
Menggunakan 2 IC (integrated circuit), yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Di bawah ini gambar kedua IC tersebut :
Processor (IC LM339)
IC LM339 biasa disebut sebagai komparator. Gunanya adalah untuk meng-compare(membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing. Gambar di bawah ini adalah datasheet LM339 :
 

Satu buah komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari sensor) dan Vref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih besar dari Vref, maka Vo akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref, maka output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt. 
Kemudian, tambahkan resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal ini disebabkan oleh perilaku IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z (bukan logika 1), sehingga si logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan resistor pull-up agar menghasilkan logika 1. 
Setelah digabung dengan sensor, rangkaian menjadi seperti ini.
Processor (IC 74LS00)
IC 74LS00 merupakan “NAND gate” yang berguna dalam teknologi digital. NAND gate terkait dengan logika 0 dan 1 serta merupakan gate yang paling simple dan bisa merepresentasikan semua jenis gate yang ada.
Datasheet IC 74LS00:
Processor (Motor)
Sekarang kita tinjau, bagaimana cara motor bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke kanan. Lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.
Kemudian, lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kiri.
 
 
 Ketika robot bergerak lurus, motor akan menyala dua”nya.
Processor (Transistor)
Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off.  Pada jalur tertentu motor akan mati dan menyala. Nyala mati motor tersebut diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan di sini adalah NPN. Pada dunia elektronika, transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. 
Berikut ilustrasi gampangnya terkait dengan motor.
Sejauh ini kita punya rangkaian lengkap seperti di bawah ini.

PCB Layout
Berikut ini pcb layout dari sensor robot line follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB ini dibuat dengan menggunakan software eagle.
Di bawah ini layout pcb dari rangkaian processor, yang terdiri dari 1 IC NAND dan 1 IC komparator.

yang jadinya akan seperti gambar di bawah ini


Sumber Klik Disini

Robot Pemadam Api - Mikrokontroler ATMEGA 8535

Kali ini admin nubie ingin membagikan cara membuat robot dengan komponen utama IC ATMEGA 8535
Siapkan komponen utama berikut:

1. ATMEGA 8535
2. Sensor UVtron (mendeteksi api)
3. Sensor ultrasonic (mendeteksi dinding)
4. LDR (mendeteksi cahaya api)
5. Motor DC (kanan dan kiri)
6. LCD 16×2
Cara kerjanya:
Ketika tidak ada api maka robot akan diam dan sensor api mendeteksi keadaan disekitarnya. ketika ada api robot akan berputar mencari dimana posisi api, setelah posisi api tepat di depan robot maka robot akan berjalan maju hingga mendekati api dan meniupnya hingga padam. Jika api dipindahkan tiba-tiba atau terlalu jauh maka robot akan kembali mencari posisi api tersebut.
Program:
Berikut ini adalah script untuk robot pencari api, project ini dibuat dalam rangka pembelajaran, jadi mohon maaf kalo masih kurang sempurna.
Pemprograman menggunakan Codevision AVR yang mendukung pemprograman bahasa C.

#include
#include
#include
#asm
.equ __lcd_port=0×18 ;PORTB
#endasm
#include
#define FIRST_ADC_INPUT 0
#define LAST_ADC_INPUT 2
#define ADC_VREF_TYPE 0×60
#define pwm_kiri OCR1A
#define arah_kiri1 PORTD.0
#define arah_kiri2 PORTD.1
#define pwm_kanan OCR1B
#define arah_kanan1 PORTD.2
#define arah_kanan2 PORTD.3
#define ut_kiri PINA.6
#define ut_depan PINA.5
#define ut_kanan PINA.4
#define uvtron PINA.3
#define kipas PORTD.7
unsigned char api,api_old1,api_old2;
unsigned int adc_data[30],count;
unsigned int adc0,adc1,adc2,adc0_old,adc1_old,adc2_old;
unsigned char ratus,puluh,satuan;
unsigned char k,adc_lengkap,buffer[30];
static unsigned char input_index=0;
void cek_adc();
void baca_adc();
void baca_sensor_api();
void mundur();
void maju();
void berhenti();
void belok_kiri();
void belok_kanan();
interrupt [ADC_INT] void adc_isr(void)
{
adc_data[count]=ADCH;
if(++input_index>2) input_index=0;
if (++count > (29))
{
count=0;
input_index=0;
adc_lengkap=1;
return;
}
ADMUX=(FIRST_ADC_INPUT|ADC_VREF_TYPE)+input_index;
ADCSRA|=0×40;
}
void main(void)
{
PORTA=0xFF;
DDRA=0×00;
PORTB=0×00;
DDRB=0×00;
PORTC=0×00;
DDRC=0xFF;
PORTD=0x7F;
DDRD=0xFF;
TCCR0=0×00;
TCNT0=0×00;
OCR0=0×00;
TCCR1A=0xA3;
TCCR1B=0x0D;
TCNT1H=0×00;
TCNT1L=0×00;
ICR1H=0×00;
ICR1L=0×00;
OCR1AH=0×00;
OCR1AL=0×00;
OCR1BH=0×00;
OCR1BL=0×00;
ASSR=0×00;
TCCR2=0×00;
TCNT2=0×00;
OCR2=0×00;
MCUCR=0×00;
MCUCSR=0×00;
TIMSK=0×00;
ACSR=0×80;
SFIOR=0×00;
ADCSRA=0x8F;
SFIOR&=0x0F;
lcd_init(16);
#asm(“sei”)
adc0_old=0;
adc1_old=0;
adc2_old=0;
api_old1=0;
api_old2=0;
while (1)
{
target1: if(ut_kiri==1 && ut_kanan==1 && ut_depan==1)
{
mundur();
}
else if(ut_kiri==1 && ut_kanan==1)
{
mundur();
}
else if(ut_kiri==1 && ut_depan==1)
{
mundur();
delay_ms(1000);
belok_kanan();
delay_ms(1000);
}
else if(ut_kanan==1 && ut_depan==1)
{
mundur();
delay_ms(1000);
belok_kiri();
delay_ms(1000);
}
else if(ut_kiri==1)
{
belok_kanan();
}
else if(ut_depan==1)
{
mundur();
}
else if(ut_kanan==1)
{
belok_kiri();
}
else if((ut_depan==0)&&(ut_kiri==0)&&(ut_kanan==0))
{
berhenti();
goto target2;
}
target2: for(k=1; k=1 && api_old2>=1)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ADA-API “);
api=0;
goto target3;
}
else if(api_old1<1 && api_old2<1)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“TIDAK ADA-API “);
goto target1;
}
target3: cek_adc();
if(adc0_old<=adc1_old && adc0_old<=adc2_old)
{
belok_kanan();
goto target2;
}
else if(adc2_old<=adc0_old && adc2_old<=adc1_old)
{
belok_kiri();
goto target2;
}
else if(adc1_old<=adc0_old && adc1_old<=adc2_old)
{
maju();
if(ut_depan==1)
{
for(k=1; k=5 && api_old2>=5))
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ADA-API “);
maju();
delay_ms(500);
berhenti();
kipas=1;
delay_ms(500);
kipas=0;
delay_ms(5000);
api=0;
for(k=1; k=5 && api_old2>=5))
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“MASIH ADA-API “);
api=0;
}
else goto target1;
cek_adc();
if(adc1_old<=adc0_old && adc1_old=adc0_old && adc1_old>=adc2_old)
{
goto target1;
}
};
}
void cek_adc(void)
{
ADMUX=(FIRST_ADC_INPUT|ADC_VREF_TYPE)+input_index;
ADCSRA|=0×40;
puter: if(adc_lengkap!=1) goto puter;
adc_lengkap=0;
baca_adc();
}
void baca_adc(void)
{
adc0=(adc0_old+adc_data[0]+adc_data[3]+adc_data[6]+adc_data[9]+adc_data[12]
+adc_data[15]+adc_data[18]+adc_data[21]+adc_data[24])/10;
adc0_old=adc0;
ratus=adc0/100; adc0%=100;
puluh=adc0/10; adc0%=10;
satuan=adc0%10;
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(buffer, “%d%d%d “,ratus,puluh,satuan);
lcd_puts(buffer);
adc1=(adc1_old+adc_data[1]+adc_data[4]+adc_data[7]+adc_data[10]+adc_data[13]
+adc_data[16]+adc_data[19]+adc_data[22]+adc_data[25])/10;
adc1_old=adc1;
ratus=adc1/100; adc1%=100;
puluh=adc1/10; adc1%=10;
satuan=adc1%10;
lcd_gotoxy(5,1);
sprintf(buffer, “%d%d%d “,ratus,puluh,satuan);
lcd_puts(buffer);
adc2=(adc2_old+adc_data[2]+adc_data[5]+adc_data[8]+adc_data[11]+adc_data[14]
+adc_data[17]+adc_data[20]+adc_data[23]+adc_data[26])/10;
adc2_old=adc2;
ratus=adc2/100; adc2%=100;
puluh=adc2/10; adc2%=10;
satuan=adc2%10;
lcd_gotoxy(10,1);
sprintf(buffer, “%d%d%d “,ratus,puluh,satuan);
lcd_puts(buffer);
}
void baca_sensor_api(void)
{
unsigned char i;
for(i=0;i<10;i++)
{
if(uvtron==0)
{
api++;
}
delay_ms(10);
}
api_old1=api;
api_old2=api_old1;
}
void maju(void)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ JALAN MAJU “);
pwm_kiri=0x1FFF;
pwm_kanan=0x1FFF;
arah_kiri1=1;
arah_kanan1=1;
arah_kiri2=0;
arah_kanan2=0;
delay_ms(10);
}
void mundur(void)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ JALAN MUNDUR “);
pwm_kiri=0x1FFF;
pwm_kanan=0x1FFF;
arah_kiri2=1;
arah_kanan2=1;
arah_kiri1=0;
arah_kanan1=0;
delay_ms(10);
}
void berhenti(void)
{
pwm_kiri=0;
pwm_kanan=0;
arah_kiri1=0;
arah_kanan1=0;
arah_kiri2=0;
arah_kanan2=0;
delay_ms(10);
}
void belok_kiri(void)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ BELOK KIRI “);
pwm_kiri=0x1FFF;
pwm_kanan=0x1FFF;
arah_kiri2=0;
arah_kanan1=0;
arah_kiri1=1;
arah_kanan2=1;
delay_ms(10);
}
void belok_kanan(void)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“ BELOK KANAN “);
pwm_kiri=0x1FFF;
pwm_kanan=0x1FFF;
arah_kiri1=0;
arah_kanan2=0;
arah_kiri2=1;
arah_kanan1=1;
delay_ms(10);
}

Selamat bekerja, Semoga sukses...!!!

PENDAFTARAN MAHASISWA/I BARU STMIK ROYAL



Penberitahuan!!!

STMIK ROYAL KISARAN
MENERIMA MAHASISWA/I BARU
T.A 2016/2017
STRATA 1 (S1)

SYARAT PENDAFTARAN:

  • Lulus SMA/SMK/ALIYAH/Sederajat
  • Membayar uang pendaftaran Rp. 200.000,-
  • Melampirkan foto copy ijazah terakhir yang telah di legalisir sebanyak= 2 lembar
  • khusus mahasiswa lanjutan dari D3, melampirkan ijazah dan trandkrip nilai= 2 lembar
  • Menyerahkan pas photo ukuran 3X4= 2 lembar
JADWAL PENDAFTARAN:

  • Gelombang I    Pendaftaran : 4 Januari 2016 s/d 22 Juli 2016  
                                   USM            : 23 Juli 2016
  • Gelombang II   Pendaftaran : 25 Juli 2016 s/d 30 Agustus 2016
                                   USM            : 31 Agustus 2016
  • Gelombang III Pendaftaran  : 1 September 2016 s/d 30 September 2016